Oleh. Rio Efendi Turipno
Kehidupan ini adalah CERMIN. Karena apapun yang kita lakukan akan mencerminkan siapa diri kita yang sebenarnya. Jika kita senantiasa melakukan hal- hal yang baik di dunia ini, berarti kita adalah orang yang baik, begitu pula sebaliknya. Dan orang- orang yang beruntung adalah orang – orang yang selalu menjadikan segala sesuatu sebagai cermin bagi dirinya sendiri, sehingga ia dapat selalu intropeksi dan berbenah diri agar dapat selalu melakukan hal- hal yang lebih baik hari demi hari.
Kehidupan ini adalah CERMIN. Karena apapun yang kita lakukan akan mencerminkan siapa diri kita yang sebenarnya. Jika kita senantiasa melakukan hal- hal yang baik di dunia ini, berarti kita adalah orang yang baik, begitu pula sebaliknya. Dan orang- orang yang beruntung adalah orang – orang yang selalu menjadikan segala sesuatu sebagai cermin bagi dirinya sendiri, sehingga ia dapat selalu intropeksi dan berbenah diri agar dapat selalu melakukan hal- hal yang lebih baik hari demi hari.
Orang- orang yang merugi adalah orang yang tidak
pernah bercermin dengan kehidupannya sendiri. Ia akan merasa bahwa keburukan
orang lain sama sekali tidak ada hubungan dengan dirinya. Padahal, saat kita
melihat keburukan orang lain. Sebenarnya kita sedang melihat keburukan diri kita
sendiri yang sedang dipantulkan. Jika sahabat kita mungkin sering berbicara
kasar, bertengkar, berbohong, dll, maka sebenarnya itu adalah peringatan bagi
kita dan menjadi alat intropeksi diri, “Mengapa kita belum bisa merubah keadaan
disekitar kita menjadi lebih baik..?”
Kata- kata yang kita ucapkan juga akan
mencerminkan siapa diri kita yang sebenarnya. Jika kita selalu mengatakan kata-
kata yang kurang sopan, maka sebenarnya kata- kata itulah yang mencerminkan
siapa diri Kita. Seperti halnya sebuat teko. Jika ia diisi dengan kotoran, maka
saat dituangkan akan keluar kotoran juga. Begitu pula sebaliknya.