Sabtu, 26 Desember 2009

Kekerasan Pelajar di Sekolah Salah Siapa?

Oleh Putra Batubara *)

Akhir-akhir ini kita disuguhkan tontonan menarik tentang pelajar di sekolah yang melakukan tindak kekerasan baik putra ataupun putri. Kemajuan teknologi menjadikan kasus perkasus bisa langsung di akses oleh media nasional seperti televisi dan adegan tersebut ditayangkan secara langsung. Yang menartik disini adalah kasus kekerasan ini biasa terungkap setelah tersiar kabar di media massa dan pihak sekolah baru “mengambil sikap” setelah kasus itu disiarkan oleh media massa.

Pertanyaanya kemudian, kemana fungsi dan tugas sekolah yang mendidik peserta didiknya itu? Kenapa hal-hal yang sebesar ini bisa tidak diketahui oleh pihak sekolah? Atau jangan – jangan pihak sekolah juga sudah tahu dan berusah untuk menutup-nutupinya. Terus kalau sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan? guru, kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, guru agama, wali siswanya atau mungkin OSIS dan Rohisnya (karena kejadian ini banyak terjadi di sekolah negeri). Biasanya perdebatan akan terjadi disekitar nama-nama diatas dan mereka akan saling menyalahkan.

Berguru Pada Cicak


Salah satu bentuk ujian Allah SWT untuk manusia adalah diciptakan perasaan gundah gulana, takut, rasa lapar dan merasa kekurangan dari harta benda duniawi. Takut terhadap masa depan yang belum tentu memberikan kemudharatan. Khawatir karena takut miskin dan tidak mendapatkan rejeki yang banyak untuk menjalani kehidupan.

Dalam surat al Ma'arij ayat 19-21 Allah SWT berfirman: ” Sesungguhnya manusia itu diciptakan selalu keluh kesah dan kikir, apabila ditimpa kemalangan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan dia kikir”.

Tapi disamping itu Allah SWT dengan kasih sayangnya memberikan pelajaran kepada manusia melalui hewan dan binatang untuk dijadikan i'tibar dalam kehidupan ini, tergantung kita mau dan tidak meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Setiap ciptaanNya tidak ada yang sia-sia, semua memiliki manfaat walaupun mereka hidup jauh di dalam tanah.

Anjing adalah binatang paling setia pada tuannya, lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan madu yang baik pula, tidak pernah menganggu manusia tapi apabila diganggu akan memberikan perlawanan optimal untuk membela diri. Dunia semut yang damai dan selalu bergotong royong ketika mengerjakan sesuatu dan berbagi ketika mendapatkan sebuah rejeki Allah SWT.

Jumat, 25 Desember 2009

TAHUN BARU MASEHI: 1 Perayaan, 1000 Kekafiran


Oleh. Rio Efendi Turipno, S.Psi

Pada saat pergantian tahun, kita akan menyaksikan betapa gencarnya liputan media massa dalam rangka menyambut datangnya tahun 2010M. Terlihat bahwa masyarakat bersuka cita menggantungkan harapan-harapan dengan adanya hal itu.

Sebelum membahas lebih jauh tentang hukum perayaan menyambut tahun baru, mari kita simak terlebih dahulu sejarah penetapan tahun 1 januari sebagai pertanda tahun baru.

Asal-Usul Tahun Baru

Bila melongok sejarahnya, penetapan 1 Januari sebagai pertanda Tahun Baru bermula pada abad 46 Sebelum Masehi (SM). Ketika itu Kaisar Julius Caesar membuat kalender Matahari. Kalender yang dinilai lebih akurat ketimbang kalender-kalender lain pernah dibuat sebelumnya.

Sebelum Caesar membuat kalender Matahari, pada abad 153 SM, Janus seorang pendongeng di Roma yang menetapkan awal mula tahun. Dengan dua wajahnya, Janus mampu melihat kejadian di masa lalu dan masa depan. Dialah yang menjadi simbol kuno resolusi (sebuah pencapaian) Tahun Baru. Bangsa Roma berharap dengan dimulainya tahun yang baru, kesalahan-kesalahan di masa lalu dapat dimaafkan. Sebagai penebus dosa, tahun baru juga ditandai dengan tukar kado.

Rabu, 23 Desember 2009

Asal-usul Perayaan Natal

Pastur Herbert W. Armstrong, menulis

Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah agama kafir itu mendapatkan ajaran itu? Dimana, kapan, dan bagaimana bentuk asli ajaran itu?

Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.

Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama "Nimrod" dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya "dia membangkang atau murtad" (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata "Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad". Pen)

Senin, 21 Desember 2009

Belajarlah Dari Kesalahan


Oleh. Rio Efendi Turipno, S.Psi

Ada sebagian orang yang mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang yang pernah dilakukannya dengan baik . Ada sebagian lagi yang justru disetir oleh kesalahan-kesalahannya sendiri, hingga makin larut di dalamnya . Sementara sebagian lainya karena kesalahan-kesalahan masa lalunya, menjadi orang yang sinis. Sebagian lainnya menjadi orang-orang yang selalu gelisah. Dan sebagiannya pula menjadi orang-orang yang selalu berhasrat untuk menguak lebih banyak lagi hakikat-hakikat yang samar di dunia ini.

Kesalahan, dalam kondisi apapun, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kehidupan manusia. Kesalahan tak akan pernah termaafkan oleh nurani, meski berhasil di ditinggalkannya. Pengalaman hidup merupakan akumulasi peristiwa yang pernah dialami manusia. Sungguh tidak mudah melupakan pengalaman yang telah dilalui.
Namun, hal ini bukanlah halangan bagi orang yang berjiwa besar untuk dapat menguasai segala keterpurukan yang pernah dilaluinya. Orang dengan tipe kepribadian seperti ini sangat mungkin untuk berkata “tidak “ untuk terjerumus kedalam lubang yang sama.

Minggu, 20 Desember 2009

Hidayah di waktu Fajar


Suara azan Subuh menyayat-nyayat hati Yudi Mulyana, pendeta yang juga staf pengajar agama Kristen di sebuah sekolah dasar di Cirebon, pagi itu. Jantungnya berdegup kencang. Ia limbung dan roboh. "Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya pagi itu," ujarnya sambil menceritakan kejadian di pengujung Agustus 2008. Padahal, ia memang terbiasa bangun pagi, berbarengan Subuh. Melakukan doa pagi dan membaca Alkitab adalah aktivitas rutinnya membuka hari.Namun pagi itu, ia seolah lumpuh. Meski panik, ia mencoba tenang. Yudi membuat banyak asumsi untuk menghibur diri. Namun, tak satu pun mampu menolongnya.

Hatinya menjadi tenang setelah membuka saluran televisi menyaksikan acara zikir yang dipimpin oleh Ustaz Arifin Ilham. Ia berkomat-kamit mengikuti zikir yang dibacakan jamaah Arifin di layar televisi. "Tuhan, apa yang terjadi dengan diri saya", tuturnya. Kalimat Thayyibah menenteramkannya hingga ia bisa bangkit dan kembali berjalan.

Sejarah Natal


Oleh. Herbert W. Armstrong

Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran "Yesus". Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu? Sebab Natal itu bukan ajaran Bible (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.

Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul "Christmas", anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:

"Christmas was not among the earliest festivals of Church? the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas."

(Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja? bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.)

Jumat, 18 Desember 2009

Hijrah itu Semangat Untuk Mengubah diri


Oleh: Damanhuri Zuhri

Tahun Baru Hijriyah telah tiba. umat Muslim di seantero dunia akan memasuki dan merayakan 1 Muharram 1431 Hijriyah. Tahun baru Hijriyah begitu sarat makna dan nilai-nilai sejarah. Hijrah yang dimaknai sebagai permulaan tarikh Islam juga memiliki makna berkorban demi Allah SWT untuk tegaknya kebenaran.

Para ulama mengajak umat Islam untuk menjadikan Tahun Baru 1431 Hijriyah sebagai momentum untuk berhijrah, yakni memperbaiki diri dari hal-hal yang buruk menuju yang lebih baik. Pimpinan Pondok Pesantren Modern Lembah Arafah Bogor, Jawa Barat, KH Anwar Sanusi, mengungkapkan, ketika Nabi Muhammad SAW kembali dari Ta’if, langsung menuju rumah Allah dan merenung.

Minggu, 13 Desember 2009

Buku "Allah pun Tobat"

Sinopsis

Tidak hanya para Nabi dan Rasul yang bisa langsung masuk surga. Ternyata menurut ALLAH dalam Alquran, kita pun bisa langsung masuk surga tanpa lewat neraka asalkan kebaikan kita lebih banyak dari dosa. Tapi sebaliknya, jika dosa kita lebih banyak dari pahala maka kita akan kekal selamanya di Neraka.

ALLAH pun TAUBAT, bukan kalimat rekayasa tapi memang begitulah yang tertulis di Alquran dan hadis Nabi. Selama ini kita mengenal istilah "ALLAH menerima taubat", padahal ada yang lebih penting dari itu yaitu "ALLAH taubat (kembali)" kepada hamba-Nya yg berbuat baik. Sudah saatnya kita mencerdaskan umat dengan menggunakan istilah yang benar sesuai dengan Alquran bukan sekedar ikut-ikutan (jahiliah).

Biji Pohon Motivasi

Di sebuah ladang yang subur, terdapat dua bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata: “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.” Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.” Akhirnya bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, dan menemukan bibit yang kedua tadi, kemudian memakannya segera. maka berakhirlah riwayat biji kedua tersebut.

Kamis, 10 Desember 2009

Asal Usul Pohon Natal

Oleh. Herbert W. Armstrong
(Pastur Worldwide Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat).

Sekarang dari manakah kita mendapatkan kebiasaan memasang pohon Natal itu? Di antara para penganut agama Pagan kuno, pohon itu disebut "Mistletoe" yang dipakai pada saat perayaan musim panas, karena mereka harus memberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mukjizat penyembuhan. Kebiasaan berciuman di bawah pohon itu merupakan awal acara di malam hari, yang dilanjutkan dengan pesta makan dan minum sepuas-puasnya, sebagai perayaan yang diselenggarakan untuk memperingati kematian "Matahari Tua" dan kelahiran "Matahari Baru" di musim panas.

Rangkaian bunga suci yang disebut "Holly Berries" juga dipersembahkan kepada dewa Matahari. Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujud dari dewa matahari. Begitu pula menyalakan lilin yang terdapat dalam upayara Kristen hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatan terhadap dewa matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan.

Minggu, 06 Desember 2009

Kisah Anak dengan Sekantong Kentang


Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) mengadakan “permainan”. Ibu Guru menyuruh tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa … tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2 buah, ada yang 3 buah bahkan ada yang 5 buah. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Kamis, 03 Desember 2009

Renungan Akhir Tahun 1430 H dan 2009 M


Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru Islam 1431 H/tahun baru masehi 2010. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari berganti hari, ia berputar menggenapkan hitungan minggu, menyempurnakan bilangan bulan, dan lengkaplah menjadi tahun. Silih berganti seiring pergantian siang dan malam.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah” (QS. Ali Imraan [3]: 191).

Allah SWT ingin menyapa kita dengan ayat-ayat-Nya. Allah ingin mengajari kita dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Sedemikian Allah sayangnya kepada kita sehingga Dia hamparkan fenomena jagad raya ini sebagai pintu penyadaran akan perwujudan-Nya, keberadaan-Nya, Kekuasaan-Nya, Kerajaan-Nya, dan Ketetapan-Nya. Allah ingin membahasakan akan Diri-Nya kepada kita. Bahwa Dia-lah sesungguhnya yang memliki semua ini. Dialah yang meninggikan langit tanpa tiang. Dialah yang mengedarkan bintang gemintang. Dialah yang menguasai galaksi-galaksi, menetapkan hidup dan mati, menghamparkan bumi, dan menjadikan matahari sebagai pusat tata surya.

Siapakah "Opa" Santa Claus itu?



Oleh: Pastur Herbert W. Armstrong

Hari Natal (Christmas) sebentar lagi tiba Sebagian besar umat Kristiani diseluruh dunia menyambut dengan riang gembira. pernak-pernik Natal mulai menghiasi pusat-pusat perbelanjaan.Tak ketinggalan sosok seorang kakek tua (opa; manado) dengan pakaian salju berwarna merah mulai terlihat dimana-mana, dan anak-anak kecil pun mengidolakannya. Padahal ini hanya merupakan dongeng belaka yang telah bertpuluh-puluh tahun membohongi anak-anak. Siapakah “Opa” Santa Claus itu?

Nah kali ini FKPMI menyuguhkan kepada pembaca tulisan dari Tokoh Kristen Internasional, Herbert W. Armstrong berjudul THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS yang mengungkapkan kebohonan dari cerita ini.

Rabu, 02 Desember 2009

Kisah Wolter, Telur dan Kopi


Oleh: dr. Sudarmono

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Selasa, 01 Desember 2009

Open Casting Film: "Dalam Mihrab Cinta"

Ada yang berminat jadi pemain film? Ada peluang lho, sinemart pictures lagi membuka casting pemain untuk film terbarunya, yaitu Dalam Mihrab Cinta.

Film ini sebagaimana Ketika Cinta Bertasbih, juga diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik yang berjudul sama yaitu "DALAM MIHRAB CINTA". Istimewanya film ini rencananya akan langsung disutradarai oleh Kang Abik Sendiri. Insya Allah ini menjadi jaminan originalitas isi film terhadap novelnya.

Mau tau persyaratannya?

Senin, 30 November 2009

Haruskah Kita Pacaran?


Oleh. Rio Efendi Turipno, S.Psi

Pacaran! sudah tradisi…
Begitulah tanggapan remaja masa kini, seperti slogan dari salah satu iklan ditelevisi. Budaya ini sudah menjadi kebiasaan baru yang menggeser pola pergaulan sebelumnya. Hampir semua orang melakukannya, karena mereka menganggap pacaran sebagai sesuatu yang lazim untuk dipraktekkan. Kita dengan mudah menjumpai kenyataan tersebut. Dirumah, di sekolahan, di supermarket, di kampus, di pantai, bahkan ditempat yang sepi pun, tidak sulit menemukan sepasang kekasih. Mereka menganggap merekalah sepasang kekasi Si Romeo ‘en Juliet. Sungguh sangat romantis.

Tidak ketinggalan pula mereka yang sudah menikah alias yang sudah punya istri atau suami, turut ambil bagian dalam meramaikan budaya ini. Istilah “hugel” pun kini sudah tidak lagi diartikan sebagai hubungan gelap. Karena dewasa ini ‘pelaku hugel’, sudah terang-terangan tidak lagi sembunyi-sembunyi. Sehingga istilah hugel yang merupakan istilah orang Manado kini lebih cocok diartikan sebagai ‘hubungan geli-gelian’ daripada ‘hubungan gelap’.

Rabu, 25 November 2009

Puasa Arofah Yuuk!

Puasa Arofah itu adalah puasa yang di lakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa sunnah ini khusus dilakukan pada bulah Dzulhijjah atau bulan haji. Dan puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak berangkat ibadah haji. Jadi, mereka melaksanakan di kampung halamannya masing-masing. Hukumnya adalah "sunnah muakkad" (sangat dianjurkan)

“Dari Abu Qotadah radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang puasa hari ‘Arofah. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Menghapuskan dosa-dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no. 1162)

Coba bayangin deh jika kita mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dari Allah, bila kita mengerjakan puasa arofah tersebut. Nah…, saudara dan saudariku mari kita berpuasa bersama – sama pada tanggal 9 Dzulhijjah yuk…

Senin, 23 November 2009

Resensi Buku Baru: "Api Sejarah"

Mengungkap Fakta-Fakta Sejarah yang Terlupakan

MENELUSURI jejak sejarah, baik sejarah bangsa Indonesia dan dunia, jarang sekali terjadi atau ditemukan sesuatu yang mengejutkan. Semua seakan sudah ditulis begitu sempurna, lengkap, dan objektif sehingga tidak ada ruang untuk sekadar interupsi. Apalagi jarang terdapat buku-buku atau bahan pembanding untuk menguji sejarah yang telah dicatatkan dan dituturkan bertahun-tahun lamanya.

Alhasil, seperti kata Bung Karno dalam surat dari Endeh yang dimuat dalam bukunya Di Bawah Bendera Revolusi Djilid I, selama ini kita “hanya mampu membaca abunya sejarah, tapi tidak dapat menangkap apinya sejarah.” Kita mungkin tahu dan hapal hari kemerdekaan, kebangkitan nasional, nama-nama para pahlawan. Namun, jarang mampu memahami makna dan fakta yang menggelora dalam sebuah peristiwa sejarah serta tokoh-tokoh di dalamnya.

Clarence Jack Ellis: Ketika Sang Walikota AS Menemukan Islam


Oleh: Nidia Zuraya

Kebenaran harus ditegakkan, apa pun risikonya.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, ''Tidak ada agama tanpa akal.'' Hadis ini secara tersirat menegaskan bahwa suatu agama, terlebih agama Islam, harus dipahami inti sari ajarannya dengan cara berpikir. Segala sesuatu yang ada di alam ini merupakan buah karya Allah SWT, sang pencipta alam semesta. Keberadaan alam ini pun adalah wujud dari keberadaan-Nya.

Tak salah bila kemudian banyak orang yang berusaha mempelajari agama dengan sungguh-sungguh karena mereka akan menemukan hakikat jati dirinya dan Tuhan sang Pencipta. Ini pulalah yang dialami dan dilakukan mantan wali kota Macon, sebuah negara bagian di Georgia, Amerika Serikat, Clarence Jack Ellis. Ia menemukan jati diri yang sesungguhnya setelah benar-benar mempelajari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Minggu, 22 November 2009

Idul Adha, 27 November 2009

NU dan Muhammadiyah sambut baik tak ada perbedaan dalam penetapan Idul Adha

JAKARTA -- Pemerintah menetapkan perayaan Idul Adha 1430 Hijriyah pada Jumat, 27 November 2009. Sebab, berdasarkan hasil hisab dan rukyat, 1 Zulhijjah jatuh pada 18 November 2009. Tak ada perbedaan perayaan Idul Adha yang dilakukan umat Islam di Tanah Air.

''Pada sidang itsbat Hari Raya Idul Adha tahun ini, semua pihak baik ahli hisab maupun rukyat sepakat bahwa awal Zulhijjah 1430 bertepatan dengan 18 November 2009,'' kata Dirjen Bimas Islam, Depag, Nasaruddin Umar, dalam sidang itsbat di Jakarta, Rabu (18/11).

Selasa, 17 November 2009

Fenomena Tahun 2012

Beberapa hari ini, dunia digemparkan dengan pemberitaan bahwa di tahun 2012 akan terjadi kiamat. Sebagian besar berita – berita di media massa, media elektronik maupun, dunia maya seperti website, blog, dan lainnya dihiasi dengan pemberitaan bahwa tahun 2012 ada indikasi bahwa akan terjadinya kiamat Qubra (Kiamat Besar). Bukan hanya itu saja, hingga saat ini, mesin pencarian terbesar di dunia (google), mencatat peringkat pertama yang diincar beritanya oleh para news browser adalah 2012. Ditambah lagi dengan munculnya film 2012 yang baru-baru ini sudah diputar di bioskop-bioskop Indonesia yang bisa dibilang dengan hadirnya film ini, isu kiamat ditahun 2012 semakin menguat.

Kenapa orang begitu mudah percaya dengan datangnya kiamat ditahun 2012..??

IPM Indonesia Makin Menurun Dua Tahun Terakhir


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia makin menurun dalam dua tahun terakhir, terbukti ada 2007 masih menempati peringkat 107 di dunia dan pada 2009 justru turun pada posisi 111.

"Berdasarkan laporan IPM yang dirilis United Nation Development Program (UNDP), kini Indonesia berada para peringkat ke-111, jauh dibawah negara-negara ASEAN lainnya," kata Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Don K Marut disela-sela kehadirannya di Makassar,

Tuhan Kita Adalah Allah


Oleh. Adian Husaini

Salah satu pandangan yang senantiasa dilempar oleh kaum Pluralis Agama dalam 'menyesatkan' kaum Muslim, adalah bawasanya, "semua agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang satu". Mereka mengatakan, soal nama "Yang Satu" itu tidaklah penting. Yang Satu itu dapat dinamai Allah, God, Lord, Yahweh, The Real, The Eternal One, dan sebagainya. Bagi mereka, nama Tuhan tidak penting.

Ada yang menulis: "Dengan nama Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Penyayang, Tuhan Segala agama." Kita ingat, dulu, ada cendekiawan terkenal yang mengartikan kalimat syahadat dengan: "Tidak ada tuhan (dengan t kecil), kecuali Tuhan (dengan T besar).

Pendidikan Agama dalam Keprihatinan



Dalam konstitusi, negara kita bukanlah negara agama, tapi diistilahkan dengan negara hukum atau rechstaat, sebaliknya bukan negara kekuasaan atau machstaat.

Tapi, bahwa agama menjadi tiang prioritas dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat tak dapat dipungkiri. Meski dalam praktiknya jauh dari pedoman dan nilai-nilai agama secara ideal.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila menjadi barometer utama, dimana agama yang diakui secara resmi harus menjadi way of life bagi pemeluknya. Dalam cakupan yang lebih khusus lagi, dunia pendidikan merupakan media utama dalam mengejawantahkan sila pertama tadi secara lebih tersistem dan terarah.

Profil Pelajar Era Millenium


Pelajar era reformasi hobinya pacaran. Dari pagi hari sampai malam nanti. Di rumah, di sekolah, di jalan, di warung, di bioskop, di pantai, di gunung, semua serba pacaran. Kalau sering pacaran lupa sudah sama iman. Hidup serasa hanya di dunia milik mereka berdua. Tiada ingat bahwa di akhirat akan ditanya sama Sang Pencipta, tentang aktivitasnya selama di dunia. Walhasil, aborsi pun merajalela. Setiap hari ada saja praktek pembunuhan bayi, hasil hubungannya dengan pemuda tak tahu diri. Maunya hanya enak, tapi tak mau anak. Hobi ini tidak hanya monopoli pelajar kota, tetapi juga di desa-desa yang jauh dari pusat informasi. Tak peduli anak petani atau Pak Kiyai, semua sudah tak terkendali

Pelajar Indonesia generasi sekarang hobinya nongkrong baik sendiri maupun rame-rame, baik nongkrong di-mulut gang, di-jalan, di-warung, di-mall, di-tempat penyewaan play station, ataupun di-tempat game. Jarang yang betah di rumah dan punya hobi membaca dan menekuni hobi edukatif lainnya. Gaya hidupnya santai, dan lebih permisif dalam berbagai hal. Banyak yang mengkonsumsi minuman keras dan narkoba sebagai gaya hidup, dan bangga sebagai pelajar sok modern. Bangga kalau bergaya kebaratan sehingga banyak yang mengecat rambutnya warna-warni, hijau, biru, orange, pirang, dan ada yang dibotakin sebagian. Banyak juga yang bergaya punk, rambut gimbal (gak mau keramas), celana jeans sobek-sobek dan belang-belang seperti tidak pernah dicuci. Sebagian pelajar banyak yang ikut geng, dan tidak semua geng ini baik, banyak juga geng yang terlibat tawuran sehingga bikin jalanan macet, menakuti masyarakat yang lewat, dan merepotkan aparat kepolisian.