Ada sebuah cerita yang bisa dijadikan pelajaran
buat kita dalam menilai seseorang. Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang
berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil
berlari-lari dan melompat-lompat di depan.
Tukang cukur berkata:
“Pak coba lihat anak yang di depan itu,,,!”
Pengusaha: “Emang kenapa…? Anaknya lucu dan lincah ya…?
Tukang cukur, (tertawa
geli) “Hahahahahhh….”
Pengusaha: “Emang ada yg salah?” sambil melihat
tukang cukur
Tukang cukur berkata,
"Itu Lucky pak namanya, dia anak
paling bodoh di dunia"
"Apa iya?" jawab pengusaha
Tukang cukur: “Coba lihat ya pak….!”
Lalu tukang cukur
memanggil si Lucky, ia langsung merongoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran
uang Rp. 5000 dan Rp. 2000, lalu menyuruh Lucky memilih.
"Lucky, kamu boleh pilih dan mengambil salah satu uang
ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!" kata tukang cukur
Lucky melihat ke
tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 5000 dan Rp. 2000, lalu dengan cepat
tangannya bergerak mengambil uang Rp. 2000. Dan si Lucky langsung melompat
kegirangan mendapat uang Rp.2000 tadi.
Tukang cukur dengan
perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, "Benar kan yang saya katakan tadi, Lucky
itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa
kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang yang
nilainya paling kecil."
Setelah sang
pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu
dengan Lucky. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia
pun memanggil Lucky lalu melakukan hal yang dilakukan oleh tukang cukur tadi.
Pengusaha: “Lucky, kesini nak…!” Lucky pun
menghampiri pengusaha itu
”ada apa pak?” Tanya Lucky
”lihat ini ya…!” kata si pengusaha
Ia lalu merogoh
kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 5000 dan Rp. 2000, lalu menyuruh Lucky
memilih.
"Lucky, kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini,
terserah kamu mau pilih yang mana, ayo ambillah!"
Lucky pun langsung
melihat ke tangan pengusaha dimana yang ada uang Rp. 2000 saja tanpa menoleh ke
tangan yang ada uang Rp.5000, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil
uang Rp. 2000.
Karena penasaran Pengusaha
berkata: “Lucky… sekali lagi ya?” Tetapi
hasil yang diterima sang pengusaha tetap sama, yakni Lucky hanya mengambil uang
Rp. 2000 saja
Lalu pengusaha yang
penasaran pun bertanya kepada anak itu: "Lucky
tadi kenapa sewaktu saya dan tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 5000 dan
Rp. 2000, kok yang kamu ambil uang yang Rp. 2000, kenapa tak ambil yang Rp.
5000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp. 2000?"
Lucky pun berkata dengan
sangat polos, "Gini pak… bila uang
Rp 2000 yang saya ambil, maka si tukang cukur itu dan bapak pasti akan selalu
penasaran dengan saya, mengapa tidak mengambil uang yang Rp. 5000. Dan pastinya
saya akan dapat lagi uang Rp. 2000 setiap hari. Tetapi jika yang saya ambil itu
uang Rp 5000. Nah, pasti bapak dan si tukang cukur pun tidak akan penasaran dan
tidak akan mengulangi lagi hal yang sama. Itu berarti permainannya akan
selesai..."
“Mending saya ambil yang Rp. 2000 kan pak...??? walau nilainya
kecil tapi bisa setiap hari saya dapat jatah buat jajan…….” Lanjut Lucky sambil ketawa “hehehheehe……”
Pengusaha itu hanya
bisa tersenyum dan menggeleng-nggelengkan kepala, karena ia baru sadar
sebenarnya yang bodoh itu siapa.
Cerita ini setidaknya memberikan pelajaran
bagi kita, bahwa banyak orang yang merasa dirinya lebih pintar dibandingkan
orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang tersebut. Padahal mereka
lupa bahwa ukuran kepintaran seseorang hanya Tuhanlah yang mengetahuinya. Maka
alangkah bijaksananya dalam menjalani kehidupan ini, jangan sekali-kali kita tidak
menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain. Karena bisa jadi
sebenarnya kitalah yang paling bodoh dari mereka.
Good story..
BalasHapusterimaksih tas pelajaranx
BalasHapuswow, super, inspiratif!
BalasHapusngga nyangka bro
BalasHapus