Siapa bilang orang yang cacat tidak mampu mengalahkan orang yang normal. Kebanyakan sih mungkin demikian, namun untuk beberapa kasus, tunggu dulu. Sebut saja Stephen Hawking yang lumpuh total, tetapi cemerlang di Fisika bahkan mampu menandingi Einstein yang spektakuler, dan tokoh-tokoh lainnya.
Kali ini saya hendak membahas seorang manusia yang terkena penyakit cerebral palsy, yakni kelainan otak yang menyebabkan dirinya pincang, tangan kanannya tidak bisa digerakkan dan kalau berbicara tidak jelas dan dari mulutnya selalu keluar air liur (ngiler). Ya, namanya adalah Bill Porter, seorang salesman asal Portland, Oregon, orang yang mengilhami banyak orang khususnya salesman untuk mengikuti jejaknya sebagai salesman yang sukses di Watkins. Anda bisa kunjungi websitenya di sini: Watkins Online untuk mengetahui lebih lanjut mengenai yang bersangkutan.
Disalah satu sesi pelatihan, sang instruktur membagi cerita tentang Bill Porter ini dari potongan DVD yang berjudul Door to Door , untuk menunjukkan bagaimana orang cacat yang sanggup mengalahkan kekurangannya sendiri. Bagaimana ia berusaha mati-matian untuk bisa berjualan, sementara orang lain memandangnya dengan sinis, "bicara aja nggak sanggup kok sekarang mau berjualan!!!"
Gigih.
Ini kata kuncinya! saya langsung berandai-andai, ”andaikan semua kaum muslimin saat ini yakin bahwa rejeki adalah di tangan Allah, maka seharusnya tidak perlu berkecil hati apabila ditimpa kemalangan!! Dengan melihat usaha Bill Porter, orang menjadi terinspirasi untuk melakukan sesuatu dengan lebih gigih lagi. Karena bagi Bill, hambatan merupakan tantangan yang harus dilewati. Tidak ada kata putus asa dalam hidupnya. Ini merupakan buah didikan ibunya yang selalu menanamkan SABAR dan BEKERJA KERAS. (Inilah pentingnya pendidikan dasar kepada anak-anak kita, benar mendidik kita bisa lihat hasilnya, begitu juga: salah mendidik, kita rasakan akibatnya).
Begitu gigihnya, sehingga berkilo-kilo jalan yang ia tempuh untuk meyakinkan bahwa ia bisa berjualan (dan ibunya yang setia dan selalu mendampinginya dibelakang).
Maka sebagai orang yang dikaruniakan Allah kondisi normal, kita wajib bersyukur kepadanya bahwa kita diberikan kelengkapan indra dan fisik, sehingga kita lebih mampu dari saudara kita yang cacat, dan tentunya dengan kenormalan ini seharusnya kita tidak berputus asa kepada rahmat dari Allah:
"dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (Qs. 12.87)
Wallahu a'lam bish-shawwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar