Seekor anak beruang suka mencari-cari kesalahan. Dengan cekatan, ia mampu menunjukkan kesalahan-kesalahan teman-teman & orangtuanya. Bahkan jika sesuatu terjadi pada dirinya, maka ia akan menyalahkan teman-teman & orang tuanya. "Aku jatuh karena ayah meletakkan ember disembarang tempat", kata anak beruang kepada ayahnya saat ia jatuh dikamar mandi. "Kamu mengalami musibah ini karena kamu tidak hati-hati. Oleh karena itu, kalau berjalan harus hati-hati", kata ayah beruang kepada seekor anak beruang yang terkilir kakinya.
Pada suatu hari, anak beruang berjalan-jalan dipinggir hutan. Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang sedang mengerumuni sarangnya. "Wahhh..... madu lebah itu pasti sangat manis. Aku akan mengambilnya... Aku akan mengusir lebah-lebah itu!” Ia pun mengambil sebuah galah dan menyodok sarang lebah itu. Ribuan lebah merasa terusik dan akhirnya menyerang anak beruang. Melihat binatang kecil yang begitu banyak, anak beruang itu pun lari terbirit-birit. Lebah-lebah itu tak membiarkan musuhnya pergi begitu saja. Satu... dua... tiga...., lebah-lebah itu pun menghajarnya dengan sengatan. "Aduh... tolong..!!..” teriak anak beruang.. Byurrr...!! Anak beruang menceburkan dirinya ke sungai. Tak lama kemudian, lebah-lebah itu pergi meninggalkan anak beruang yang kesakitan. "Mengapa ayah tidak menolongku?“ ”Jika ayah sayang padaku.. pasti sudah berusaha menyelamatkanku... Semua ini salah ayah!!” Ayah beruang terdiam sejenak, lalu mengambil selembar kertas putih. "Anakku... apa yang kamu lihat dari kertas ini??” "Itu hanya selembar kertas putih.. tidak ada gambarnya," jawab anak beruang. Kemudian, ayah beruang mencoret kertas putih dengan sebuah titik berwarna hitam.
"Apa yang kamu lihat dari kertas putih ini??” "Ada gambar titik hitam di kertas putih itu?“ jawab anak beruang.
"Anakku.., mengapa kamu hanya melihat satu titik hitam pada kertas putih.. Padahal sebagian besar kertas ini berwarna putih.” ”Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan Ayah!“ ”Padahal masih banyak hal baik yang telah ayah lakukan kepadamu". Ayah beruang berjalan pergi meninggalkan anaknya yang duduk termenung.
Mari kita belajar mengoreksi diri sendiri sebelum kita menyalahkan orang lain. Jangan hanya melihat sisi buruk suatu masalah, tetapi kita perlu melihat sisi baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar