Jumat, 29 Juni 2012

Simbol Kesempurnaan Hidup


Sebagai ciptaan yang sempurna, manusia dibekali oleh sang pencipta sebuah perangkat lunak yang paling berpengaruh dalam segala hal, yaitu akal. Artinya, dengan akal manusia menjadi mahluk khusus, yakni dapat berfikir, berangan-angan meneropong kehidupan masa depan. Sebagai mahluk berakal, manusia mampu berusaha keras menghasilkan produk pikiran untuk merubah hidup. Hidup menuju sukses, Seperti kepompong yang menjijikan berevolusi menjadi kupu-kupu yang bernilai tinggi.
Setiap insan mempunyai dasar fitri yang sama, dibekalkan hati serta pikiran oleh sang pencipta sebagai ‘uang saku’ untuk mengarungi perjalanan dalam lika-liku dunia kehidupan. Bermacam potensi dan spesifikasi terdapat pada diri manusia. Manusia dituntut mengeksplorasi potensi-potensi itu sehingga menemukan hal baru yang terpendam dalam diri dan menginovasikannya untuk menuntaskan masalah secara maksimal.
Membaca fenomenologi metamorfosis akhir kupu-kupu. Pikiran kita akan menemukan cakrawala baru tentang proses luar-biasanya. berproses dari ulat menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu. Ulat adalah hewan yang menjijikan. Banyak manusia merasa tidak nyaman jika mendekatinya. Dalam hal ini sang pencipta ulat, mencurahkan hak penuh padanya untuk mencari jalan keluar menuju hidup yang harmonis bisa bergaul/berinteraksi dengan yang lain. Seekor ulat berani berspekulasi ‘berpuasa’ untuk berubah total wujud demi cita-citanya yang tidak mungkin terwujud. Tetapi dengan keyakinan, keteguhan, optimis pada dirinya ulat melakukan ‘kontemplasi’ untuk sukses dalam revolusinya, dan ternyata berhasil menjadi mahluk mulia, kupu-kupu.