Sabtu, 23 Oktober 2010

Ibadah-Ibadah di Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah. Jika bulan ini disebut, maka dalam pikiran kita spontan teringat pada dua hal: pertama, tiap minggu kondangan karena banyak yang menikah, dan kedua, ‘nyate bareng’ sama tetangga sehabis motong kambing kurban. Padahal, bulan Dzulhijjah lebih dari itu. Secara khusus Rasulullah saw. menyebut keutamaan bulan ini, terutama untuk 10 hari pertama di awal bulan.

 عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

”Dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwa Nabi saw. Bersabda, “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Abu Dawud (2082), Ibn. Majah (1717) dan Ahmad (1867))


عَنْ مُجَاهِدٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

”Dari Umar r.a., bahwa Nabi saw. Bersabda, “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad, (5189))

Karena itu, jika kita ingin menjadi orang yang dicintai Allah swt., jangan sia-siakan kesempatan ini untuk taqarrub kepada Allah swt. dengan banyak-banyak melakukan ibadah. Setidaknya ada delapan ibadah yang bisa kita lakukan, yaitu:

Belajar Dari Kura-Kura

Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lain? Kita bilang; ‘akal!’. Manusia memiliki akal, sedangkan mahluk lain tidak. Itulah sebabnya manusia bisa mengklaim diri sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna. Sebab, dengan akalnya itu manusia bisa melakukan begitu banyak hal yang tidak bisa dilakukan kucing, kelinci, ataupun bunga melati. Sayangnya, tidak semua yang bisa dilakukan manusia itu digunakan untuk kebaikan sesama. Karena pada kenyataannya, akal kita sering digunakan untuk ‘mengakal-akali’ dengan cara melakukan apapun demi kepentingan segelintir individu atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, banyak buah pahit dari hasil karya akal manusia itu. Dengan demikian, untuk menjadi ‘mahluk sempurna’ seperti klaimnya, manusia mesti memiliki piranti lain. Sehingga kecerdasan akalnya dapat diimbangi oleh kearifan dari dalam dirinya. Apakah gerangan piranti itu?

Sesekali, kita perlu memperhatikan para kura-kura. Seekor kura-kura kalau hendak berjalan pastilah akan mengeluarkan kepalanya dari dalam tempurungnya. Dan ini adalah isyarat yang kura-kura berikan pada kita bahwa memang benar kita harus menggunakan kepala alias otak dan akal pikiran kita supaya kita bisa melakukan ini dan itu. Tanpa kepala kita tidak bisa membangun suatu hasil karya cipta apapun. Sebab, kepalalah pusat segala kekuatan kreatif imajinatif yang membantu menusia menghasilkan berbagai macam penemuan. Sehingga, kita bisa membangun peradaban. Itu benar.

Kitab Shahih Fadhilah Amal


Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Anshari Taslim

Buku yang ada di hadapan pembaca ini adalah kumpulan amal-amal shalih atau fadhilah amal yang dihimpun dari berbagai ayat Al-Qur`an dan hadits-hadits maqbul (dapat diterima).

Materi tentang fadhilah amal memang cukup penting untuk sering diperdengarkan atau dibaca. Dari itulah penulis berkeinginan memberikan sumbangsih kepada segenap kaum muslimin melalui buku ini, agar bisa menjadi salah satu bahan bacaan yang memberikan motivasi untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa.

Allah Ta’ala dan Rasulullah SAW telah banyak memberikan motivasi kepada umat Islam untuk meningkatkan amal shalih mereka melalui janji dan iming-iming pahala serta berbagai keutamaan (fadhilah). Memang benar, setelah membaca ayat Al-Qur`an dan Al-Hadits yang bercerita tentang itu hati akan semakin bersemangat. Itu semua didasari keyakinan bahwa janji Allah dan Rasul-Nya itu pasti terjadi, tak ada keraguan sedikitpun di dalamnya.

Rabu, 20 Oktober 2010

Pengaruh Cerita Dongeng Terhadap Mental Anak

David McClelland, seorang pakar psikologi sosial, mengungkapkan hasil penelitiannya yang menyimpulkan sebuah teori bahwa “cerita dongeng” untuk anak sebelum tidur sangat mempengaruhi prestasi suatu bangsa. McClelland memaparkan penelitiannya terhadap dua negara terkuat abad 16 yaitu Inggris dan Spanyol.

Cerita anak di negara Inggris kaya akan muatan spritualitas dan motivasi untuk maju. Sebaliknya, Cerita anak di Spanyol penuh dengan muatan yang membuat anak terlelap dan ternina-bobokan. Dari begitu banyak cerita dari berbagai negara yang dikumpulkan McClelland dan kemudian diteliti, menunjukkan bahwa negara yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi adalah negara yang memiliki cerita dongeng anak mengandung need for achievement ( kebutuhan berprestasi) yang tinggi.

Cerita si Kancil dan Mental Bangsa Indonesia

Kemudian salah satu guru besar fakultas budaya universitas Indonesia, Ismail Marahaimin, mengungkapkan hasil penelitian yang senada. Dongeng si Kancil Mencuri Mentimun yang sangat populer di Indonesia bisa jadi adalah salah satu penyebab bobroknya mental pemimpin bangsa. Kancil mencerminkan tokoh yang cerdas tapi licik. Secara tidak disadari cerita ini akan melekat dalam alam bawah sadar anak-anak bahwa mental tokoh seperti kancil patut ditiru.

Oleh karena itu, perlu digalakkan kembali dongeng anak-anak yang memotivasi untuk berprestasi, yang mendidik dan menumbuhkan keinginan untuk maju.

Selasa, 19 Oktober 2010

Menjaga Lisan Kita

Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (bukan memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma’ruf nahi mungkar (memerintahkan kebaikan, melarang kemungkaran) dan Dzikrullah Azza wa Jalla (mengingat Allah Azza wa Jalla). (HR Tirmidzi)

Mengapakah pada saat-saat beribadah kepada Allah, kita sering tidak  merasakan kekhusyukan, apalagi sampai dapat menitikkan air mata, sehingga hampir tidak pernah terasakan lagi lezat dan nikmatnya menghadap Allah?

Ternyata semua itu berpangkal dari hati yang kesat dan kotor. Di dalam hati yang demikian memang tak akan pernah bersemayam nuur (cahaya) iman yang sesungguhnya. Akibat lain dari memiliki hati yang busuk, kusam, kusut, dan kotor adalah tidak akan pernah mampu kita melahirkan kalimat-kalimat lisan yang benar dan bermutu. Tiap-tiap kalimat yang keluar dari lisan, kata Syeikh Ibnu Atha’illah, pastilah membawa corak bentuk hati yang mengeluarkannya. Betapa tidak? Hati itu bisa diibaratkan dengan teko. Teko hanya mengeluarkan isinya. Bila ia berisi air kopi, maka yang keluarpun pastilah air kopi. Demikian pula jika isinya air bening, maka yang keluar pun pastilah air bening.

Terjadinya lisan seseorang menghamburkan kata-kata kasar, menyakitkan, jorok, dan sia-sia, semua itu, tidak bisa tidak, bersumber dari hati yang tidak beres. Seseorang yang hatinya tidak selamat akan sangat sulit mengendalikan lisannya. Apa saja yang terlihat di depan matanya niscaya akan membuat lidahnya gatal untuk segera berkomentar, terlepas dari komentarnya itu bermutu atau tidak, bermanfaat bagi dirinya atau tidak, ada yang mendengarkan atau tidak. Jelas, tak akan pernah disadari bahwa perkataaanya mungkin bisa sisa-sia.

Senin, 18 Oktober 2010

Bolehkah Bersalaman Dengan Yang Bukan Mahram?

Oleh. Rio Efendi Turipno

Saat ini tidak jarang kita lihat ditengah-tengah masyarakat, baik artis, pejabat maupun sahabat kita, berjabat tangan dan pegangan tangan dengan yang bukan mahramnya. Ini sudah menjadi hal yang lumrah. Bahkan ada yang sampai dengan bangga mempertontonkan di Televisi adegan "cipika-cipiki" (singkatan dari Cium Pipi kanan dan Cium Pipi Kiri) antara laki-laki dan perempuan yang belum halal baginya.

Sungguh aneh! sejak kecil, kita sering mendapatkan doktrin, dari guru-guru agama kita (SD, SMP, SMA) bahwa bersentuhan kulit dengan lawan jenis yg bukan mahram akan membatalkan wudhu. Bahkan para ustadz-ustadz dalam ceramahnya sering menjelaskan, bahwa doktrin itu terkait berdasar hukum yg ditetapkan oleh Imam Syafi’i. Dan sebagai penganut Mazhab Imam Syafi’i, sudah barang tentu kita harus mengikuti ketetapannya. Namun dalam hal bersalaman dengan yang bukan mahram, sebagian besar umat Islam di negeri ini justru menutup mata dengan persoalan ini. Seolah-olah ini hanyalah masalah sepele saja. Padahal jika kita mencontoh kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai qudwah kita, tak pernah sedikit pun beliau mencontohkan berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Bahkan beliau mengharamkan seorang lelaki menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Beliau pernah bersabda:
 
لَأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Kepala salah seorang ditusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabir 20/210 dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, lihat Ash-Shahihah no. 226)

Jilbab Dan Kecantikan

Mendengar kata cantik, yang terbayang adalah seorang wanita yang anggota wajahnya (mata, hidung dan bibir) proporsional, sedap dipandang mata. Cantik juga dikaitkan dengan kulit yang terawatt baik, rambut hitam bercahaya, bentuk tubuh langsing dan gaya berbusana yang up to date.

Bicara soal busana, seringkali yang dituduh sebagai penyebab ketidakcantikan seorang adalah jilbab. Dengan pakaian yang syar’i, memang bentuk tubuhnya yang langsing tak tampak lagi.

Kecantikan fisik merupakan salah satu nikmat dari Allah yang dikaruniakan kepada sebagian saudari kita. Misalnya saja, suatu ketika kita diberikan nikmat oleh Allah berupa harta yang sangat berharga. Tentunya kita hati-hati menjaga harta itu, melindunginya dari jamahan orang lain, tidak menghamburkan pada setiap orang, dan hanya mempergunakan di saat yang memang benar-benar tepat. Lalu, bagaimana jika kenikmatan itu berupa kenikmatan fisik, khususnya kecantikan seorang wanita?

Mengobral kecantikan fisik pada setiap orang, seolah membiarkan barang yang amat berharga dijadikan keroyokan banyak orang. Dengan begitu, status berharga pun jadi barang rendah dan murah, karena setiap orang akan mudah menikmatinya, beginikah yang diinginkan para wanita?

Minggu, 17 Oktober 2010

Matikan Rokok, Sebelum Rokok Mematikan Anda!

Banyak orang mengeluhkan betapa sulitnya berhenti rokok, dengan berbagai alasan dan penyebab. Banyak yang bilang telah berusaha dengan susah payah tapi masih belum mampu.
Di mana peran agama dalam kehidupan para perokok tersebut? Bukankah telah jelas apa konsekuensi melanggar hukum Allah? Keberatan apalagi yang mengganjal mereka untuk meninggalkan sesuatu yang telah jelas-jelas agama melarangnya?
Di Hong Kong, rokok dilarang beriklan baik di media cetak maupun elektronik. Sebaliknya media massa gencar mengiklankan motivasi agar masyarakat berhenti merokok. Bahkan di sebagian besar tempat umum dijadikan area terlarang bagi seseorang untuk merokok. Jika melanggar larangan merokok yang telah ditentukan pemerintah, akan dikenai denda HKD 1.500 atau setara Rp 1.740.000 (dengan kurs saat ini 1 HKD = Rp 1160). Sedangkan di area rumah sakit, sangsi denda lebih berat lagi, HKD 5.000.

KENAPA HARUS MEROKOK?
Cari tahu dalam diri sendiri, kenapa anda merokok? Keinginan atau kebutuhan? Jika merokok adalah kebutuhan dan tidak mengandung resiko, serta tidak dilarang agama, silakan berlanjut. Namun jika merokok karena keinginan, silakan berhenti dan menjauhi barang berbahaya tersebut.
Sangat aneh jika ada yang mengatakan merokok adalah kebutuhan, sementara anda tahu bahwa itu benda beracun yang tidak ada manfaatnya sama sekali.