Selasa, 29 Mei 2012

Jangan Pernah Meremehkan Orang lain



Ada sebuah cerita yang bisa dijadikan pelajaran buat kita dalam menilai seseorang. Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan.
Tukang cukur berkata: “Pak coba lihat anak yang di depan itu,,,!”
Pengusaha: “Emang kenapa…? Anaknya lucu dan lincah ya…?
Tukang cukur, (tertawa geli) “Hahahahahhh….”
Pengusaha: “Emang ada yg salah?” sambil melihat tukang cukur
Tukang cukur berkata, "Itu Lucky pak namanya, dia anak paling bodoh di dunia"
"Apa iya?" jawab pengusaha
Tukang cukur: “Coba lihat ya pak….!”
Lalu tukang cukur memanggil si Lucky, ia langsung merongoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 5000 dan Rp. 2000, lalu menyuruh Lucky memilih.
"Lucky, kamu boleh pilih dan mengambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!" kata tukang cukur
Lucky melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 5000 dan Rp. 2000, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 2000. Dan si Lucky langsung melompat kegirangan mendapat uang Rp.2000 tadi.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, "Benar kan yang saya katakan tadi, Lucky itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang yang nilainya paling kecil."
Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Lucky. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Lucky lalu melakukan hal yang dilakukan oleh tukang cukur tadi.
Pengusaha: “Lucky, kesini nak…!” Lucky pun menghampiri pengusaha itu
”ada apa pak?” Tanya Lucky
”lihat ini ya…!” kata si pengusaha
Ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 5000 dan Rp. 2000, lalu menyuruh Lucky memilih.
"Lucky, kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo ambillah!"
Lucky pun langsung melihat ke tangan pengusaha dimana yang ada uang Rp. 2000 saja tanpa menoleh ke tangan yang ada uang Rp.5000, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 2000.
Karena penasaran Pengusaha berkata: “Lucky… sekali lagi ya?” Tetapi hasil yang diterima sang pengusaha tetap sama, yakni Lucky hanya mengambil uang Rp. 2000 saja
Lalu pengusaha yang penasaran pun bertanya kepada anak itu: "Lucky tadi kenapa sewaktu saya dan tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 5000 dan Rp. 2000, kok yang kamu ambil uang yang Rp. 2000, kenapa tak ambil yang Rp. 5000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp. 2000?"
Lucky pun berkata dengan sangat polos, "Gini pak… bila uang Rp 2000 yang saya ambil, maka si tukang cukur itu dan bapak pasti akan selalu penasaran dengan saya, mengapa tidak mengambil uang yang Rp. 5000. Dan pastinya saya akan dapat lagi uang Rp. 2000 setiap hari. Tetapi jika yang saya ambil itu uang Rp 5000. Nah, pasti bapak dan si tukang cukur pun tidak akan penasaran dan tidak akan mengulangi lagi hal yang sama. Itu berarti permainannya akan selesai..."
“Mending saya ambil yang Rp. 2000 kan pak...??? walau nilainya kecil tapi bisa setiap hari saya dapat jatah buat jajan…….” Lanjut Lucky sambil ketawa “hehehheehe……”
Pengusaha itu hanya bisa tersenyum dan menggeleng-nggelengkan kepala, karena ia baru sadar sebenarnya yang bodoh itu siapa.
Cerita ini setidaknya memberikan pelajaran bagi kita, bahwa banyak orang yang merasa dirinya lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang tersebut. Padahal mereka lupa bahwa ukuran kepintaran seseorang hanya Tuhanlah yang mengetahuinya. Maka alangkah bijaksananya dalam menjalani kehidupan ini, jangan sekali-kali kita tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain. Karena bisa jadi sebenarnya kitalah yang paling bodoh dari mereka.

4 komentar: